-->

UNIT INPUT/OUTPUT PLC


Unit input/output dilengkapi dengan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan perangkat di luar. Dengan adanya antarmuka ini perangkat input seperti sensor, saklar, limit switch dan perangkat output seperti motor, lampu, selenoid dapat langsung dihubungkan ke dalam sistem PLC. Setiap titik input/output memiliki alamat masing-masing yang sudah ditentukan oleh pembuatnya dan tersimpan di dalam memori PLC. Antarmuka memberikan perlindungan sistem jika terdapat gangguan pada luar yang terhubung dengan unit input/output.


UNIT INPUT
Sinyal dihubungkan dengan PLC melalui unit input yang mempunyai tugas antara lain:
1.  Mendeteksi sinyal yang diterima oleh sensor.
2.  Merubah sinyal input menjadi sinyal yang aman dan sesuai dengan sinyal pada sistem.
3.  Memberikan perlindungan (isolasi) PLC dari fluktuasi yang berlebih pada sinyal input.
4.  Memilih sinyal yang akan digunakan oleh PLC yang menunjukkan sensor mana yang memulai sinyal.


Sinyal input tidak akan langsung masuk ke dalam sistem, melainkan akan diisolasi (dikopling) menggunakan perangkat optocoupler atau juga dikenal dengan sebutan isolator optik. Sinyal tegangan dari unit sensor digunakan untuk membangkitkan medan cahaya dengan menyalakan dioda pemancar LED (Light Emitting Diode). Cahaya yang dibangkitkan oleh LED tersebut akan dideteksi oleh transistor cahaya (foto transistor) yang akan merubah sinyal cahaya menjadi sinyal listrik yang sesuai dengan sistem PLC. Sistem PLC hanya akan mengolah sinyal digital saja, yaitu sinyal dengan dua keadaan. Keadaan pertama hidup atau mempunyai istilah lain yaitu 5V atau 1, dan keadaan kedua yaitu mati atau mempunyai istilah lain 0V atau 0.


Untuk mengaktifkan unit input harus memberi tegangan masukan. Jika tidak terdapat tegangan masukan maka LED pada optocoupler tidak akan menyala dan sinyal masukan tidak akan terdeteksi. Pengawatan dengan menggunakan push button pada unit input ditunjukkan pada gambar di bawah.


UNIT OUTPUT
Perangkat antarmuka yang terdapat pada unit output bertindak sebagai saklar pada suplay daya dalam pengoperasian perangkat output. Perangkat antarmuka unit output dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

1.  Tipe Relay
Sinyal dari sistem PLC digunakan untuk mengoperasikan sebuah relay yang dapat mengendalikan perangkat eksternal. Dengan menggunakan relay, sistem dapat mengendalikan perangkat output dengan daya yang besar dan juga mempunyai isolasi yang sangat baik. Akan tetapi, relay mempunyai kinerja yang lambat dalam pengoperasiannya. Selain itu, pada penggunaan dengan daya yang besar dapat terjadi percikan bunga api listrik.



2.  Tipe Transistor
Penggunaan transistor sebagai saklar elektronik memungkinkan pengoperasian akan lebih cepat dan tidak akan terjadi percikan bunga api listrik. Tetapi unit output dengan menggunakan transistor tidak dapat bertahan terhadap arus lebih dan tegangan balik yang cukup tinggi. Unit output dengan transistor baik digunakan pada perangkat output dengan sumber DC dan mempunyai daya yang tidak terlalu besar.



3.  Tipe Triac
Penggunaan triac sebagai pengontrol perangkat luar mempunyai karakteristik cepat dalam pengoperasian dan mempunyai isolasi yang sangat baik. Penggunaan triac dapat diaplikasikan untuk beban dengan catu daya AC. Triac sangat mudah rusak terhadap arus berlebih, oleh karena itu unit output yang menggunakan triac selalu dilengkapi dengan sekering.


Setiap titik input/output terdapat lampu indikator untuk memudahkan pemantauan. Dengan lampu indikator tersebut dapat diketahui sensor mana yang bekerja dan juga perangkat beban mana yang bekerja. Lampu indikator ini terdapat pada bagian PLC itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel