-->

HOT GAS DEFROST

Semua sistem refrigerasi akan membentuk gumpalan es pada evaporator. Oleh karena itu, secara periodik harus dilakukan pencairan gumpalan es pada evaporator tersebut. Sistem pencairan gumpalan es dengan sistem elektrik banyak digunakan pada sistem refrigerasi karena sistem ini sangat simpel tetapi harus menggunakan banyak energi. Pada beberapa sistem refrigerasi dirancang dalam proses pencairan gumpalan es dengan menggunakan gas panas (hot gas) dari kompresor. Dengan menggunakan hot gas terebut proses defrost (pencairan gumpalan es) akan lebih efisien yaitu dengan kebutuhan energi yang lebih kecil dan waktu pencairan yang lebih singkat.

 

Dalam menghasilkan panas, proses memindahkan panas dari satu tempat ke tempat yang lain akan membutuhkan usaha yang lebih kecil bila dibandingkan dengan menciptakan panas itu sendiri. Proses defrost dengan hot gas merupakan proses memindahkan panas. Panas dari kompresor yang seharusnya disalurkan ke kondensor akan dialihkan ke evaporator. Panas dari kompresor tersebut yang akan membuat gumpalan es pada evaporator mencair. 

Proses pemindahan panas (hot gas) ini menggunakan komponen yang lebih banyak dan juga proses kontrol yang lebih rumit. Sistem hot gas sangat tergantung dari kemampuan pensaklaran dalam mengendalikan aliran refrigerant. Saklar-saklar akan menghidupkan dan mematikan kran selenoid (Selenoid Valve) untuk membuka dan menutup saluran refrigerant. Pada gambar di bawah diperlihatkan aliran refrigerant sistem refrigerasi pada keadaan normal.

 

Siklus refrigerasi normal

Pada keadaan siklus refrigerasi normal, Selenoid Valve1 (SV1) dalam keadaan tertutup dan Selenoid Valve2 (SV2) dalam keadaan terbuka. Oleh karena itu, aliran refrigerant mempunyai siklus Kompresor → Kondensor → TXV → Evaporator dan akan kembali lagi ke kompresor. Pada kondensor akan terjadi pelepasan panas karena refrigerant yang dimampatkan (tekanan tinggi) dan pada evaporator akan terjadi pengambilan panas karena tekanan refrigerant rendah. 

Pada proses hot gas defrost, Selenoid Valve1 (SV1) dalam keadaan terbuka dan Selenoid Valve2 (SV2) dalam keadaan tertutup. Oleh karena itu, aliran refrigerant mempunyai siklus dari kompresor langsung menuju ke evaporator dan kembali lagi ke kompresor. Proses hot gas defrost diperlihatkan pada gambar di bawah.

 

siklus hot gas defrost

Aliran refrigeran dari kompresor dengan keadaan tekanan tinggi dan suhu tinggi langsung masuk ke evaporator. Keadaan refrigerant dengan suhu tinggi inilah yang digunakan untuk mencairkan gumpalan es pada evaporator. Untuk menjaga agar tekanan pada evaporator lebih tinggi dari tekanan yang masuk ke kompresor, maka dipasang sebuah Pressure Regulator Valve. 

Pressure regulator valve ini berfungsi untuk mengatur aliran refrigerant yang keluar dari evaporator. Pressure regulator valve ini mempunyai fungsi yang sama dengan TXV tetapi aliran refrigerant yang mengalir melalui pressure regulator valve ini lebih banyak bila dibandingkan dengan TXV. Hal ini dimaksudkan agar pada saat siklus refrigerasi normal, aliran refrigerant yang keluar dari evaporator tidak terganggu oleh pressure regulator valve.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel