-->

KELEMBABAN RELATIF (RH), CARA MENCARI DAN KANDUNGAN UDARA


Proses tata udara pada prinsipnya merupakan suatu upaya untuk mengondisikan udara dalam suatu ruang atau tempat sesuai dengan keperluan. Proses tata udara tidak sekedar hanya memanaskan (heating) dan mendinginkan (cooling) saja, tetapi juga mencakup kandungan uap air di udara, sirkulasi, dan penyaringan udara. Kandungan uap air atau yang lebih dikenal dengan kelembaban udara menjadi sangat penting diperhatikan dalam suatu pengelolaan udara baik untuk kenyamanan ataupun untuk proses produksi. Ilmu yang mempelajari tentang karakteristik campuran uap air dengan udara kering disebut Psikometrik.


Kandungan uap air akan berbeda di setiap tempat atau daerah. Daerah yang memiliki empat musim umumnya memiliki udara yang sangat kering atau sedikit kandungan uap airnya, sedangkan di daerah tropis seperti Indonesia, memiliki udara yang lembab atau banyak kandungan uap airnya. Dalam sistem tata udara, mengondisikan kandungan uap air di udara merupakan hal yang lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan pengaturan suhu. Udara di atmosfir terdapat dua campuran gas terbesar yaitu 22% Oksigen dan 74% Nitrogen, sedangkan 4% lagi merupakan campuran dari berbagai macam gas antara lain Karbon Dioksida, Karbon Monoksida, Ozon, Neon, dan gas lainnya.

Kelembaban udara di suatu tempat dapat bertambah/naik jika ditambahkan kandungan uap air, sebaliknya kelembaban udara dapat berkurang/turun jika kandungan uap airnya dikurangi. Penambahan dan pengurangan uap air ini merupakan salah satu tindakan dalam pengkondisian udara untuk kenyamanan atau untuk proses produksi. Untuk mengukur kandungan uap air di udara menggunakan satuan grains, yaitu kondisi udara dengan berat kandungan uap air per kaki kubik. Dengan kata lain grains adalah satuan untuk berat uap air dengan kesetaraan 7000 grains sama dengan 1 pound.

Ukuran jumlah kandungan uap air di udara tidak dinyatakan dengan harga mutlak, tetapi menggunakan satuan relatif yang disebut dengan kelembaban relatif karena kandungan uap air maksimal dapat berbeda pada suhu yang berbeda. Kelembaban relatif atau relative humidity (RH) didefiniskan sebagai perbandingan banyaknya jumlah uap air maksimal yang terdapat pada udara dalam suatu suhu tertentu. Kelembaban udara pada suatu tempat dapat ditentukan dengan membandingkan jumlah kandungan uap air yang ada pada ruang tersebut dengan jumlah uap air maksimal yang dapat dicapai pada suhu tersebut dalam keadaan jenuh, karena kelembaban relatif diukur dalam persentase maka hasil perbandingan tersebut dikalikan dengan 100%.

 

Untuk lebih jelasnya coba perhatikan gambar di bawah.


Dari gambar didapatkan bahwa kandungan uap air sebanding dengan suhu udara, semakin tinggi suhu udara pada suatu tempat maka kelembaban akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh dari gambar di atas, pada suhu 85oC kandungan uap air maksimal mencapai 183 grains per pound berat udara. Pada keadaan ini dikatakan bahwa kelembaban udara sebesar 100%. Jika udara tersebut dikondisikan dengan menurunkan kandungan uap airnya hingga 131 grains per pound pada suhu yang sama (85oC), maka:


Jadi kelembaban relatif pada keadaan diatas adalah 71,6%.



Kelembaban udara yang ideal bagi tubuh manusia antara 40% hingga 50%. RH 45% diyakini sebagai kelembaban yang paling ideal bagi manusia. Kelembaban udara yang terlalu rendah (kering) ataupun terlalu tinggi (lembab) akan mempunyai dampak buruk bagi manusia.

Resiko Kelembaban Terlalu Rendah
Kelembaban udara yang rendah bisa kita rasakan pada saat kita berada pada ruang dengan pendingin udara. Udara yang kering akan menjadikan tubuh kita lebih mudah menguapkan kandungan air di tubuh. Hal ini akan berdampak tubuh kita menjadi kering. Kulit akan mengering sehingga akan menjadi pecah-pecah. Saluran pernafasan juga akan mengering, jika terlalu kering akan terjadi pendarahan. Lapisan pada mata juga akan kering sehingga mata menjadi pedih. Hal-hal tersebut akan terjadi pada tubuh kita jika berada pada ruangan dengan pendingin udara dalam jangka waktu yang cukup lama.

Resiko Kelembaban Terlalu Tinggi
Kelembaban yang tinggi merupakan keadaan yang sangat baik untuk pertumbuhan jamur. Jamur akan berkembang biak dengan baik pada keadaan lembab. Pada saat jamur menghasilkan spora yang dilepas ke udara dapat terhirup oleh manusia dan akan menimbulkan infeksi saluran pernafasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel