-->

TIPS MEMILIH SPESIFIKASI KONTROLER PANEL SURYA


Solar charge controller atau kontrol pengisian panel surya adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus yang dihasilkan oleh panel surya agar dapat tersimpan ke batteray serta disalurkan ke beban dengan aman. Maksud aman disini adalah jika pada saat pengisian tidak terjadi over charge atau kelebihan pengecasan karena panel surya 12 volt pada umumnya dapat menghasilkan tegangan hingga 21 volt. Selain itu jika pada saat penggunaan kebeban, kontroler akan menjaga aki tidak terkuras habis. Arus listrik tetap akan ada yang tersimpan di dalam aki untuk menjaga aki tidak cepat soak/rusak. Jika terjadi beban lebih pada saat pengoperasian beban, kontroler akan memutus tegangan keluaran ke beban sehingga semua komponen tidak rusak.



Penggunaan kontroler pada sistem panel surya merupakan suatu yang harus digunakan agar sistem dapat bekerja dengan baik. Rangkaian tersebut merupakan salah satu parameter untuk Menghitung Kebutuhan PLTS. Tetapi bagaimanakah tips jika kita ingin membeli kontroler panel surya? Berikut hal yang harus diperhatikan jika kita ingin membeli kontroler panel surya.

1.  Tegangan kontroler.
Perhatikan apakah kontroler bekerja pada 12 VDC atau 24 VDC. Ini akan sangat mempengaruhi rangkaian yang akan digunakan nantinya. Jika menggunakan kontroler 12 Volt, maka kita harus merangkai panel surya dan bateray (aki) semuanya menggunakan 12 Volt. Jika menggunakan kontroler 24 Volt, maka kita harus merangkai panel surya dan bateray (aki) secara seri agar tegangannya menjadi 24 Volt.

2.  Arus kontroler.
Kemampuan arus listrik yang dapat dikontrol. Kontroler mempunyai kemampuan mengontrol arus listrik dari 5 A, 10 A, 20 A, dan seterusnya. Besarnya arus listrik ini harus disesuaikan dengan panel surya yang digunakan. Sebagai contoh sebuah panel surya dapat mengeluarkan arus listrik sebesar 4 Ampere, dan kontroler yang digunakan menggunakan 20 A. Maka kontroler tersebut maksimal dapat digunakan untuk empat lima buah panel surya dengan spesifikasi yang sama (4 Ampere) sehingga total arus yang dihasilkan kelima panel surya adalah 20 Ampere. Jika arus panel surya lebih besar dari kemampuan arus dari kontroler maka umur pakai kontroler dapat dipastikan tidak akan bertahan lama. Sebisa mungkin gunakanlah kontroler yang mempunyai kemampuan mengontrol arus listrik lebih besar dari arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya.

3.  Batas full charge dan low voltage cut.
Ini sangat berpengaruh terhadap keawetan aki yang akan digunakan. Batas full charge menentukan batas maksimal pengisian. Proses pengisian akan berhenti jika sudah melewati batas full charge sehingga bateray (aki) tidak akan terjadi over charge. Sedangkan low voltage cut yaitu proses pemutusan aliran listrik dari bateray (aki) ke beban jika melewati batas low voltage cut. Ini untuk melindungi bateray agar tampungan listrik di dalam bateray tidak terkuras habis pada saat menghidupkan beban.

Jadi kontroler yang baik adalah kontroler yang dapat menstabilkan arus pengisian dari panel surya, dapat mendeteksi kapasitas baterai (aki), dan dapat mendeteksi jika terjadi short pada rangkaian beban (beban berlebih).

Pada saat ini sudah banyak dijual kontroler dengan dua buah inputan yaitu dari tenaga matahari dan tenaga angin atau air. Dengan menggunakan kontroler model ini kita dapat memanfaatkan tenaga angin untuk proses pengisian bateray. Ini akan sangat bermanfaat karena pada malam hari, panel surya akan berhenti bekerja dan proses pengisian akan tetap berlangsung karena masukan dari kicir angin atau kincir air yang berputar secara terus menerus. Jenis panel surya yang banyak dijual adalah jenis Monocrystalline dan Polycrystalline.

 “Jangan salahkan orang-orang yang mengecewakanmu, tetapi salahkanlah dirimu karena berharap lebih kepada mereka”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar dengan bijak tanpa unsur SARA, Politik, dan Pornografi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel